Senin, 06 Agustus 2012

SEJARAH KAOS

Mengungkap Sejarah kaos (t shirt) dan statusnya kini yang mana kaos telah menjadi salah satu pakaian favorit karena praktis & banyak mode yang bisa di pilih. Silahkan simak keseluruhan isi artikel & jangan sampai ada yang terlewat.

Benda ini sebenarnya tidak jelas/tidak disebutkan siapa penemunya. Dulu benda ini hanya dipakai sebagai pakaian dalam oleh kaum pria dan ketika itu warna dan bentuknya (model) monoton yaitu hanya berwarna putih, belum ada variasi ukuran, kerah dan lingkar lengan.
Kemungkinan besar kaos baru muncul antara akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Asal katanya adalah “shirt”. Kata imbuhan “T”, konon dikarenakan oleh bentuknya yang menyerupai huruf “T”. Maka jadilah “T-shirt”. Istilah “T-Shirt” (metafor yang mungkin diambil berdasar bentuknya) baru muncul di Merriam-Webster’s Dictionary pada 1920, dan baru pada Perang Dunia II kaos menjadi perlengkapan standar dalam pakaian militer di Eropa dan Amerika Serikat.
Di Indonesia, kata “T-shirt” diterjemahkan menjadi “kaos oblong”. Terjemahan ini pun tidak terlepas dari sejarah perjalanan kaos itu sendiri. Dalam Kamus Indonesia-Inggris Hassan Shadily (1997) menyamakatakan
“kaos oblong” dengan kata “kaos dalam”, “singlet”, dan “undershirt”. Dulunya, kaos (berbahan katun) biasanya dipakai oleh tentara Eropa sebagai pakaian dalam (di balik seragam), yang fleksibel dan bisa dipakai sebagai pakaian luar jika mereka beristirahat di udara siang yang panas.
T-shirt alias kaos oblong ini mulai dipopulerkan sewaktu dipakai oleh Marlon Brando pada tahun 1947, yaitu ketika ia memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam pentas teater dengan lakon “A Street Named Desire” karya Tenesse William di Broadway, AS. T-shirt berwarna abu-abu yang dikenakannya begitu pas dan lekat di tubuh Brando, serta sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya. Pada waktu itu penonton langsung berdecak kagum dan terpaku.

Dan puncaknya adalah ketika James Dean mengenakan kaos oblong sebagai simbol pemberontakan kaum muda dalam film Rebel Without A Cause (1955). Inilah film yang semakin mempopulerkan kaos oblong alias T-shirt, terutama di kalangan kaum muda. Dalam film ini James Dean, aktor utama dalam film produksi tahun 1955 itu, mengenakan kaos oblong, celana blue jeans dan tentu saja jaket merah—jangan lupa pula rambut jambulnya. T-shirt, jins, dan jaket kulit kemudian menjadi semacam simbol pemberontakan kaum muda.
Meski demikian, ada juga penonton yang protes, yang beranggapan bahwa pemakaian kaos oblong tersebut termasuk kurang ajar dan pemberontakan. Tak pelak, munculah polemik seputar kaos oblong. Polemik yang terjadi yakni, sebagian kalangan menilai pemakaian kaos oblong – undershirt – sebagai busana luar adalah tidak sopan dan tidak beretika. Namun di kalangan lainnya, terutama anak muda pasca pentas teater tahun 1947 itu, justru dilanda demam kaos oblong, bahkan menganggap benda ini sebagai lambang kebebasan anak muda. Dan, bagi anak muda, kaos oblong bukan semata-mata suatu mode atau tren, melainkan merupakan bagian dari keseharian mereka.
Polemik tersebut selanjutnya justru menaikkan publisitas dan popularitas kaos oblong dalam percaturan mode. Akibatnya pula, beberapa perusahaan konveksi mulai bersemangat memproduksi benda itu, walaupun semula mereka meragukan prospek bisnis kaos oblong. Mereka mengembangkan kaos oblong dengan pelbagai bentuk dan warna serta memproduksinya secara besar-besaran. Citra kaos oblong semakin menanjak lagi manakala Marlon Brando sendiri – dengan berkaos oblong yang dipadu dengan celana jins dan jaket kulit – menjadi bintang iklan produk tersebut.
Mungkin, dikarenakan oleh maraknya polemik dan mewabahnya demam kaos oblong di kalangan masyarakat, pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan dirinya “Underwear Institute” (Lembaga Baju Dalam) menuntut agar kaos oblong diakui sebagai baju sopan seperti halnya baju-baju lainnya. Mereka mengatakan, kaos oblong juga merupakan karya busana yang telah menjadi bagian budaya mode.
Sementara cerita sejarah kaos (T Shirt) dan statusnya kini sampai disini dulu, yang jelas ini masih bersambung dengan cerita yang semakin menarik….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar