
Benda ini sebenarnya tidak
jelas/tidak disebutkan siapa penemunya. Dulu benda ini hanya dipakai
sebagai pakaian dalam oleh kaum pria dan ketika itu warna dan bentuknya
(model) monoton yaitu hanya berwarna putih, belum ada variasi ukuran,
kerah dan lingkar lengan.
Kemungkinan besar kaos baru
muncul antara akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Asal katanya
adalah “shirt”. Kata imbuhan “T”, konon dikarenakan oleh bentuknya yang
menyerupai huruf “T”. Maka jadilah “T-shirt”. Istilah “T-Shirt” (metafor
yang mungkin diambil berdasar bentuknya) baru muncul di
Merriam-Webster’s Dictionary pada 1920, dan baru pada Perang Dunia II
kaos menjadi perlengkapan standar dalam pakaian militer di Eropa dan
Amerika Serikat.
Di Indonesia, kata “T-shirt”
diterjemahkan menjadi “kaos oblong”. Terjemahan ini pun tidak terlepas
dari sejarah perjalanan kaos itu sendiri. Dalam Kamus Indonesia-Inggris
Hassan Shadily (1997) menyamakatakan
“kaos oblong” dengan kata “kaos dalam”, “singlet”, dan “undershirt”. Dulunya, kaos (berbahan katun) biasanya dipakai oleh tentara Eropa sebagai pakaian dalam (di balik seragam), yang fleksibel dan bisa dipakai sebagai pakaian luar jika mereka beristirahat di udara siang yang panas.
“kaos oblong” dengan kata “kaos dalam”, “singlet”, dan “undershirt”. Dulunya, kaos (berbahan katun) biasanya dipakai oleh tentara Eropa sebagai pakaian dalam (di balik seragam), yang fleksibel dan bisa dipakai sebagai pakaian luar jika mereka beristirahat di udara siang yang panas.
T-shirt alias kaos oblong ini
mulai dipopulerkan sewaktu dipakai oleh Marlon Brando pada tahun 1947,
yaitu ketika ia memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam pentas teater
dengan lakon “A Street Named Desire” karya Tenesse William di Broadway,
AS. T-shirt berwarna abu-abu yang dikenakannya begitu pas dan lekat di
tubuh Brando, serta sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya.
Pada waktu itu penonton langsung berdecak kagum dan terpaku.
Dan puncaknya adalah ketika James Dean mengenakan kaos oblong sebagai simbol pemberontakan kaum muda dalam film Rebel Without A Cause (1955). Inilah film yang semakin mempopulerkan kaos oblong alias T-shirt, terutama di kalangan kaum muda. Dalam film ini James Dean, aktor utama dalam film produksi tahun 1955 itu, mengenakan kaos oblong, celana blue jeans dan tentu saja jaket merah—jangan lupa pula rambut jambulnya. T-shirt, jins, dan jaket kulit kemudian menjadi semacam simbol pemberontakan kaum muda.
Meski demikian, ada juga penonton
yang protes, yang beranggapan bahwa pemakaian kaos oblong tersebut
termasuk kurang ajar dan pemberontakan. Tak pelak, munculah polemik
seputar kaos oblong. Polemik yang terjadi yakni, sebagian kalangan
menilai pemakaian kaos oblong – undershirt – sebagai busana luar adalah
tidak sopan dan tidak beretika. Namun di kalangan lainnya, terutama anak
muda pasca pentas teater tahun 1947 itu, justru dilanda demam kaos
oblong, bahkan menganggap benda ini sebagai lambang kebebasan anak muda.
Dan, bagi anak muda, kaos oblong bukan semata-mata suatu mode atau
tren, melainkan merupakan bagian dari keseharian mereka.
Polemik tersebut selanjutnya
justru menaikkan publisitas dan popularitas kaos oblong dalam percaturan
mode. Akibatnya pula, beberapa perusahaan konveksi mulai bersemangat
memproduksi benda itu, walaupun semula mereka meragukan prospek bisnis
kaos oblong. Mereka mengembangkan kaos oblong dengan pelbagai bentuk dan
warna serta memproduksinya secara besar-besaran. Citra kaos oblong
semakin menanjak lagi manakala Marlon Brando sendiri – dengan berkaos
oblong yang dipadu dengan celana jins dan jaket kulit – menjadi bintang
iklan produk tersebut.
Mungkin, dikarenakan oleh
maraknya polemik dan mewabahnya demam kaos oblong di kalangan
masyarakat, pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan dirinya
“Underwear Institute” (Lembaga Baju Dalam) menuntut agar kaos oblong
diakui sebagai baju sopan seperti halnya baju-baju lainnya. Mereka
mengatakan, kaos oblong juga merupakan karya busana yang telah menjadi
bagian budaya mode.
Sementara cerita sejarah kaos (T Shirt) dan statusnya kini sampai disini dulu, yang jelas ini masih bersambung dengan cerita yang semakin menarik….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar